Selasa, 04 September 2012

Bapak-bapak pendiri IPSI

IPSI, yang didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, adalah organisasi nasional Pencak Silat tertua di dunia dan satu-satunya organisasi nasional Pencak Silat di Indonesia. Bapak-bapak pendiri IPSI adalah :
1. Wongsonegoro
2. Soeratno Sastroamidjojo
3. Marjoen Soedirohadiprodjo
4. Dr. Sahar
5. Soeria Atmadja
6. Soeljohadikoesoemo
7. Rachmad Soeronegoro
8. Moenadji
9. Roeslan
10. Roesdi Iman Soedjono
11. S. Prodjosoemitro
12. Moh. Djoemali
13. Margono
14. Soemali
15. Karnandi
16. Ali Marsaban
Ketua Pusat Kebudayaan Kedu
S
ekretaris Pusat Kebudayaan Kedu
Pencak Sumatra
SHO
Pencak Jawa Barat
SH Madiun
SH Madiun
SH Solo
SH Kediri
SH Kediri
PORI Bagian Pencak
Yogyakarta
SH Yogyakarta
Ketua PORI
Kementerian Pembangunan dan Pemuda
Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan

Pendirian IPSI didasarkan pada 3 tujuan utama sebagai satu kesatuan, yakni :
1. Mempersatukan dan membina seluruh perguruan Pencak Silat di Indonesia.
2. Melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat beserta nilai-nilainya.
3. Menjadikan Pencak Silat dan nilai-nilainya sebagai sarana pembangunan bangsa dan ahlak.

Asas IPSI adalah Pancasila. Kehidupan dan hubungan di lingkungan IPSI didasarkan pada semangat kekeluargaan, kebersamaan dan kesetiakawanan dalam kerangka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk. IPSI tidak berafiliasi, berorientasi dan berfungsi politik.
Skala kegiatan IPSI meliputi seluruh wilayah Indonesia. Anggota IPSI terdiri dari perguruan-perguruan Pencak Silat yang secara sukarela menyatakan menjadi anggota IPSI dan bersedia menyesuaikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya (AD dan ART-nya) dengan AD dan ART IPSI. Jumlah seluruh anggota IPSI sekitar 800-an perguruan Pencak Silat, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengajarkan sekitar 150 aliran (gaya) Pencak Silat.
Jumlah perguruan dan aliran Pencak Silat di Indonesia paling banyak jika dibandingkan dengan jumlah perguruan dan aliran Pencak Silat di negara-negara sumber Pencak Silat lainnya, yakni Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Karena itu, Indonesia disebut sebagai negara sumber Pencak Silat yang terbesar.
Aliran Cimande dan Silek Tuo (Minangkabau) adalah aliran Pencak Silat tua dan besar di Indonesia, yang mempengaruhi banyak aliran Pencak Silat yang diajarkan di berbagai perguran Pencak Silat di Indonesia maupun di negara sumber Pencak Silat lainnya.
Perguruan-perguruan Pencak Silat di Indonesia dapat dikategorisasikan ke dalam perguruan tradisional, peralihan dan modern. Perbedaannya terletak pada cara mengelola perguruan dan cara mengajar dan melatih.
Pada dasarnya, tujuan perguruan adalah melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat melalui pendidikan, pengajaran, pelatihan dan promosi.

Sumber : http://persilat.org/Ipsi_Indonesia.htm

0 komentar:

Posting Komentar